Memahami metode perakitan produk barang/jasa 2. Menerapkan metode perakitan produk barang/jasa. Kegiatan Pembelajaran. Pendahuluan Guru Mengkondisikan kelas online, memberi salam, menanyakan kabar dan mengingat pentingnya menaati protokol covid-19 dimananpun berada, kemudian melakukan pressnsi dan melakukan apresepsi pembelajaran. Kegiatan Inti. 1.
Semakin banyak Anda memproduksi barang, maka semakin besar pula biaya variabelnya. Contoh biaya variabel adalah bahan baku yang dibeli untuk memenuhi kuota pesanan tertentu. 3. Biaya Total (Total Cost) Biaya total adalah jumlah dari seluruh biaya tetap dan varibel. Biaya ini dihitung untuk menghasilkan barang jadi dan siap untuk dijual.
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional, sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang secara berurutan sampai degan proses Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman, sehingga pekerja dapat dengan mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas Jenis-jenis perakitanBerikut akan dijelaskan dua macam jenis perakitan yang sudah sering Perakitan manualPerakitan manual adalah perakitan yang sebagian prosesnya dilakukan atau dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa adanya alat bantu yang spesifik atau Perakitan otomatisPerakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan menggunakan sistem otomatis, seperti automasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih spesifik atau jenis perakitan berdasarkan jenis produk yang dilakukan perakitan, sebagai berikut 1 Produk tunggalJenis perakitan produk tunggal, yaitu jenis produk perakitan di mana perakitan produk hanya satu janis Produk seriJenis perakitan produk seri, yaitu jenis produk perakitan yang dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan perakitanBerikut faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan Jenis bahan yang akan mengalami perakitanPada setiap jenis bahan terdapat sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan pada jenis bahan terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifatnya. Hal ini dikarenakan, sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap metode pemilihan Kekuatan yang dibutuhkanAdanya pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan dalam suatu konstruksi, sebaiknya sudah dihitung terlebih dahulu pada saat merencanakan konstruksi produk yang akan diproduksi. Hal ini disesuaikan dengan mempertimbangkan kegunaan konstruksi dan atas dasar ini, maka dapat dipilih metode produksi yang akan dipakai, yaitu metode penyambungan dalam perakitan. c. Pemilihan metode penyambunganPemilihan metode penyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Karena setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan Penggunaan alat bantu perakitanAlat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. Konstruki terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif ToleransiAdanya toleransi yang digunakan dalam perakitan dapat dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk bagian-bagian ini dikenal dengan istilah interchange ability sifat mampu tukar. f. Bentuk atau tampilanBentuk atau tampilan dari suatu produk sangat memengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Bentuk atau tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya dengan penggunaan konstruksi di ErgonomisErgonomis dalam perakitan adalah kesesuaian antara produk dengan kenyamanan pemakai end user, artinya apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, qan FinishingFinishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini juga akan memberikan tampilan terhadap nilai jual Metode-metode yang digunakan dalam perakitanBerikut penjelasan metode-metode dalam perakitan. a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukarDalam metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan antara satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandardisasi, baik menurut ISO International Organization far Standardization, DIN Deutsche lndustrie Norm, JIS Japan Industrial Standard, dan yang diperoleh bila menggunakan bagian atau komponen yang telah distandardisasi adalah waktu untuk perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Meskipun memiliki kelebihan tetap saja terdapat kekurangan pada komponen yang telah distandardisasi, yaitu harga komponen tersebut yang relatif Metode perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan menggunakan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal serta pengukurannya diukur menurut batasan-batasan ukuran. c. Metode perakitan secara individualPerakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara bagian satu dengan bagian yang lain atau pasangan satu dengan pasangan yang dikarenakan dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung pada bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen pada bagian tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian bagian yang menjadi pasangannya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang Keseimbangan lini line balancingKeseimbangan lini atau line balancing merupakan penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiunstasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi. Stasiun kerja tersebut tidak memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja. Fungsi dari line balancing ini adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Sedangkan tujuan pokok dari penyeimbang lintasan adalah meminimumkan waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lini adalah suatu usaha untuk mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian lainnya di dalam proses produksi. Hal ini perlu juga adanya pertimbangan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing-masing stasiun kerja. Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap bagian kerja. Apabila tidak dilakukan keseimbangan seperti ini, maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja di beberapa unit kerja. Di mana unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak penjelasan mengenai prinsip dasar keseimbangan lini, prosedur keseimbangan lini, dan hal-hal yang berkaitan dengan keseimbangan lini. a. Prinsip dasar keseimbangan lini line balancingPerencanaan produksi memegang peranan yang penting dalam perusahaan yang mempunyai tipe produksi massal, terutama dalam pengaturan dan perencanaan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Pengaturan dan perancangan yang tidak tepat akan mengakibatkan stasiun kerja di lintasan perakitan tersebut mempunyai kecepatan produksi yang berbeda-beda. b. Prosedur keseimbangan lini line balancingProsedur line balancing bertujuan untuk meminimalkan harga balance day dari lintasan untuk nilai waktu siklus yang telah ditetapkan. Jumlah ini diharapkan mampu meminimalkan jumlah stasiun kerja. Prosedur dasar yang dilaksanakan adalah dengan menambahkan elemen-elemen aktivitas pada setiap stasiun kerja sampai jumlahnya mendekati sama, tetapi tidak melebihi harga waktu siklus. c. Langkah pemecahan masalah line balancingTerdapat sejumlah langkah pemecahan masalah line balancing menurut Gaspersz. Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya, sebagai tugas-tugas individual atau aktivitas yang sedang waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap procedence constraints, jika adanya kaitan dengan setiap tugas output dari assembly line yang waktu total yang tersedia untuk memproduksi cycle time yang dibutuhkan, seperti waktu di antara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk menyelesaikan output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu batas waktu yang sudah diizinkan.Memberikan tugas-tugas kepada pekerja atau jumlah minimum banyaknya stasiun kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang efektivitas dan efisiensi dari terobosan-terobosan untuk memperbaiki proses terus-menerus continous process improvement.d. Hubungan precedence dalam line balancingHubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut precedence diagram atau diagram pendahuluan.
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat. 2. Fungsi Promosional Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk.
Pengertian, Prinsip, dan Macam Metode Perakitan - Banyak sekali jenis barang-barang produksi yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang memproduksi barang jadi, ada juga yang setengah jadi. Untuk barang yang belum menjadi produk akhir, diperlukan suatu proses yang disebut dengan proses perakitan. Pada artikel kali ni akan dibahas mengenai proses perakitan. Pengertian Perakitan produkPerakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu, atau biasa dikenal dengan istilah assembling. Pekerjaan perakitan dimulai bila suatu benda telah siap untuk dipasang dan akan selesai dirakit apabila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan sebagai proses penggabungan antara bagian yang satu dengan bagian yang Perakitan produkPrinsip perakitan produk dalam suatu proses manufaktur terdiri dari berbagai rangkaian proses. Yaitu, proses pemasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, proses seleksi atau pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan packaging dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Apabila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, proses perakitan merupakan suatu proses yang khusus. Misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur seperti yang disebutkan sebelumnya. Metode Perakitan Produk Dalam suatu jenis proses produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan secara otomatis. Contohnya pada proses pengelasan, penyekrupan, pengikatan, pengelingan dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil dengan bentuk yang standar pada setiap produksi massal dapat anda baca di sini Pengertian dan Ciri Produksi Massal Macam Metode Perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen a. Metode Cascade Metode Cascade merupakan sebuah metode perakitan antar komponen dengan urutan langkah yang runtut. Pada prinsipnya metode cascade banyak digunakan untuk sistem pengabungan komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Metode perakitan cascade banyak digunakan dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku atau biasa disebut dengan tang rivet. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus. b. Metode Keseimbangan Metode keseimbangan dalam kegiatan perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan menggunakan spot welding. Spot welding merupakan salah satu jenis pengelasan. Biasa dikenal dengan istilah las titik. Proses perakitan produk dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan plat-plat yang tipis. Aplikasi proses penyambungan spot welding ini banyak digunakan di industri otomotif dan kereta api, juga dipakai pada industri pesawat terbang. Industri-industri ini banyak menggunakan bahan baku logam untuk pembuatan body kendaraan dari bahan plat yang tipis. Keseimbangan yang dimaksudkan dalam proses ini adalah posisi sambungan di beberapa titik sambungan harus dilakukan dengan seimbang. c. Metode Bongkar Pasang Knock down Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan suatu produk. Tujuan penggunaan metode bongkar pasang ini diantaranya Memudahkan dalam mobilitas atau transportasiMemudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalamMemudahkan dalam operasional pekerjaanKonstruksi produk menjadi lebih sederhanaPenggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam proses perakitan. Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur ataupun sekrup screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lubang-lubang tempat baut mur atau sekrup. Pengeboran lubang-lubang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lubang yang tidak tetap lebih besar dari lubang yang tetap. Perakitan unit ACPerakitan Laptop Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat. Selain itu dalam penggantian komponen yang rusak, dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Namun ada juga kekurangannya, yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b. Perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c. Perakitan secara individual Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya, karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. Demikianlah pengertian, prinsip, dan jenis-jenis perakitan produk pada industri manufaktur. Semoga bermanfaat.Salahsatu proses yang cukup menguntungkan yaitu perakitan kembali barang-barang yang masih mempunyai nilai dan juga fungsi. Seperti halnya mesin, CRT, catridge printer, dan lain 1. 1. pengertian metode perakitan produk/jasaPerakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara Pengelompokkan Alat dan BahanPengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya, yaitu1. Peralatan yang digunakan secara Peralatan yang sekali pakai langsung Peralatan yang hanya beberapa kali pakai lalu Peralatan yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya 1. Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap Peralatan pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak Bahan Utama dan Bahan PendukungBahan utama/bakuBahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, dimana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain. Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk Adisaputro dan Marwan Asri membagi jenis bahan baku, yaitu sebagai berikut 1. Bahan baku langsung Direct Material yaitu bahan baku dari barang jadi yang Bahan baku tidak langsung Indirect Material yaitu bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang kriteria dari bahan baku, meliputi 1. Fungsi jika bahan tidak tersedia maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat Penggunaan memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang Bahan PendukungBahan pendukung merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang bahan pendukung meliputi segi 1. Fungsi tanpa adanya bahan ini, produk masih bisa dihasilkan, meskipun hasil jadi tidak sesuai dengan harapan dan Penggunaan memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang Alat Bantua. Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap Peralatan pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak Standar Alat dan Bahan Yang Digunakkanseorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan umum standar dalam perusahaan akan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni1.Standar Teknis Technical Standard.Merupakan standar yang secara teknis harus dipenuhi di dalam pelaksanaan produksi perusahaan yang bersangkutan. Apabila standar ini tidak diikuti atau tidak dipatuhi maka pelaksanaan proses produksi dapat terganggu atau bahkan terhenti sama sekali. Ada pun beberapa contoh dari standar teknis antara lain1. Standar bahan baku2. Standar waktu proses3. Standar penggunaan peralatan produksi4. Standar bentuk dan ukuran5. Standar manajerial Managerial Standard.Merupakan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen perusahaan yang bersangkutan dalam rangka operasi perusahaan, termasuk operasi produksi. kebanyakan standar manajerial akan meliputi bidang-bidang administrasi. Sebagai contoh 1. Standar harga 2. Standar gaji dan upah 3. Standar penilaian 4. Standar jenjang kepangkatan dan jabatan
Pengertian metode diskusi menurut para ahli adalah sebagai berikut. 1. Killen. Metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. 2. Gulo. Metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kualitas interaksi antara peserta didik. 3. Maidar dan Mukti.
A. Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Perakitan Produk Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut, diantaranya Metode Perakitan yang Dapat Ditukar-tukar Pada metode ini, bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karna bagian tersebut dibuat suatu pabrik secara massal dan sudah di standarkan, baikan menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Perakitan dengan Pemilihan Pada metode ini, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. Perakitan secara Individual Pada metode ini, pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Karena dalam pengerjaannya harus berurutan bergantung bagian yang sebelumnya. C. Jenis-jenis Perakitan Ada beberapa macam jenis perakitan yang bergantung dari produknya, yaitu sebagai berikut Perakitan Manual, yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau otomatis, yaitu perakitan yang dikerjakan dengan system otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih perakitan tunggal, yaitu perakitan dengan produk hanya dengan satu perakitan produk seri, adalah jika perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. D. Pengelompokkan Alat dan Bahan Pengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya, yaitu Peralatan yang digunakan secara yang sekali pakai langsung yang hanya beberapa kali pakai lalu yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. E. Bahan Produksi Bahan produksi dikelompokkan, yaitu Bahan primer, bahan utama dalam pembuatan produk yang tidak bisa digantikan dengan bahan sekunder, bahan yang bisa diganti dengan bahan lainnya jika bahan yang diperlukan tidak tersier, bahan pelengkap yang diperlukan namun tidak begitu penting kalaupun tidak ada bahannya. Utama dan Bahan Pendukung Bahan baku Bahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, dimana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain. Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri membagi jenis bahan baku, yaitu sebagai berikut Bahan baku langsung Direct Material yaitu bahan baku dari barang jadi yang baku tidak langsung Indirect Material yaitu bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat. Adapun kriteria dari bahan baku, meliputi Fungsi jika bahan tidak tersedia maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang Penolong Bahan penolong merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan. Kriteria bahan penolong meliputi segi Fungsi tanpa adanya bahan ini, produk masih bisa dihasilkan, meskipun hasil jadi tidak sesuai dengan harapan dan memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang dipakai. G. Alat Bantu Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. H. Standar Alat dan Bahan yang Digunakan seorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan baik. Menerapkan Metode Perakitan Produk Barang/Jasa KD Metoda Perakitan Produk Barang/Jasa
113.2 Memahami metode perakitan produk barang/jasa 4.13.1 Melakukan perakitan produk barang/jasa C. Materi Pokok Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu